PARIGI MOUTONG // CitaParigata.id – Dugaan kasus keracunan menimpa sejumlah siswa SDK Toboli saat mengikuti program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mencuat dan telah menyebar luas di kalangan masyarakat, seakan tak lantas membuat pihak OPD terkait ‘bangun’. Bahkan, Dinas Kesehatan (Dinkes) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) justru terkesan Cuek dan tutup mata, karena enggan memberikan keterangan resmi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sejumlah siswa SDK Toboli mengalami gejala mual, muntah, hingga pusing usai menyantap menu yang disajikan dalam kegiatan MBG, beberapa waktu lalu. Orang tua siswa yang khawatir segera membawa anak-anak mereka ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan.
Namun, hingga berita ini diturunkan, tidak ada keterangan resmi dari pihak Dinkes maupun Disdikbud terkait jumlah pasti siswa yang terdampak maupun penyebab utama dugaan keracunan tersebut. Kedua instansi yang seharusnya bertanggung jawab justru memilih diam.
Sikap bungkam ini memunculkan tanda tanya di kalangan masyarakat. Pasalnya, transparansi informasi dinilai sangat penting agar publik tidak berspekulasi berlebihan. Beberapa warga bahkan menilai, diamnya instansi terkait bisa memperburuk citra program MBG yang sejatinya bertujuan meningkatkan gizi anak sekolah.
Sejumlah pihak mendesak agar pemerintah daerah segera turun tangan, melakukan investigasi mendalam, serta memastikan keamanan makanan yang didistribusikan dalam program MBG. Selain itu, publik juga menuntut adanya evaluasi serius, agar kasus serupa tidak kembali terulang di sekolah lain.
Hingga Berita ini diterbitkan, upaya konfirmasi yang dilakukan media ini kepada Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas (Kadis) Disdikbud dan Kadis Dinkes Parigi Moutong, via pesan singkat WhatsApp pada Rabu (17 September 2025), tidak mendapat respon.
Untuk diketahui, berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, belasan siswa SDK Toboli Barat yang sempat dilarikan ke Puskesmas, dinyatakan tidak harus menjalani perawatan intensif. Belasan siswa ini juga telah kembali mengikuti proses belajar mengajar seperti biasa pada hari ini (Rabu, 17 September 2025).
Sementara itu, harapan agar program MBG benar-benar membawa manfaat bagi kesehatan anak didik, terus digaungkan tanpa harus mengorbankan keselamatan mereka.
