Kades Jononunu 2024 Fokus Membangun Perekonomian Kerakyatan

Bashar YW Badja selaku Kepala Desa Jononunu, Kecamatan Parigi Tengah, Kabupaten parigi Moutong. Foto: Redaksi CitaParigata.id

PARIGI, CitaParigata.id – Kepala Desa (Kades) Jononunu, Kecamatan Parigi Tengah, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) untuk tahun 2024 penggunaan Dana Desa (DD) di fokuskan untuk peningkatan ekonomi masyarakat.

Bashar YW Badja selaku Kepala Desa Jononunu yang akrab di sapa Paman Bashar oleh kalangan generasi muda saat di temui oleh media ini di kediamannya. Sabtu, (27/03/2024).

Ia mengatakan bahwa untuk tahun 2024 ini mereka fokus pada peningkatan perekonomian masyarakatnya, kemudian tahun ini ia juga akan mulai merintis Desa Wisata, karena ada beberapa wilayah menurutnya mempunyai potensi untuk dikembangkan.

Menurutnya, ada beberapa program yang bisa menunjang perekonomian masyarakat di antaranya yaitu pangan, untuk pangan sendiri pemerintah desa bantu mengenai pengadaan pupuk, obat-obatan dan beberapa fasilitas pertanian yang membutuhkan perhatian serius pemerintah seperti pembuatan atau perbaikan irigasi untuk pengairan.

Ada juga UMKM, saat ini kita bantu 8 kelompok perempuan untuk industri rumah tangga, tahun kemarin kita sudah bantu peralatanya mulai dari pengadaan kompor, belangga, dan Wajan.

“Untuk tahun ini kita bantu bahan-bahan apa saja yang mereka butuhkan jadi catatan bahan itu dari mereka semua dan kami kolaborasikan dengan PKK dan pengeraknya ialah dasawisma.” Jelasnya

Kata Bashar, untuk meningkatkan pendapatan desanya melalui UMKM tahun ini rencananya ia akan membangun sebuah gedung sarang burung wallet.

“Karenah melihat potensi Desa Jononunu ada Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA), yang secara keilmuanya bahwa setiap ada tempat sampah pasti disitu banyak di temukan burung wallet sehingga tahun ini saya berencana untuk membangun sarang burung wallet.” Ungkap Bashar pada media CitaParigata.id

Dari sisi pendidikan tahun ini ia berencana untuk membangun gedung Sekolah Paud di Desanya.

Kemudian mengenai penanganan stunting tahun ini beliau akan menyelesaikan ada 6 unit program bantuan pembangunan jamban (wc) bagi keluarga yang terdampak stunting.

Saat ini pemerintah desa Jononunu lakukan penanganan khusus untuk 7 orang anak yang cenderung bisa kena stunting, yaitu dengan memberikan bantuan susu kepada mereka dan itu di luar makanan tambahan.

“Yang jelas selama 1 tahun kami akan melakukan penanganan khusus kepada yang sudah ada gejala-gejala kena stunting kalau tidak salah ada sekitar 39 juta angaran yang dipersiapkan untuk penanganan selama 1 tahun, yang jelas kita sebagai pemerintah desa jononunu itu serius dari sisi bagaimana melihat standar kebutuhan masyarakat.” Tuturnya

Menurut Bashar dari semua program yang akan mereka lakukan ada satu program yang menurutnya sangat menarik di kembagkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat yaitu perencanaan desa wisata karena berdasarkan hasil kajian mereka ada beberapa titik di desa Jononunu yang mempunyai potensi untuk dijadikian tempat wisata sebagai daya tarik agar orang mau berkunjung kedesanya.


“Kami juga sudah mengagas untuk perencanaan desa wisata, tahap perencanaanya kami mengkaji beberapa titik yang bisa kita jadikan tempat untuk bisa mendatangkan hasil, karena kenapa kalau desa kita ini sudah mulai dikunjunggi secara otomatis ekonomin desa kita akan bagus, kuncinya yaitu orang mau masuk, kalau orang tidak mau masuk ke desa jononunu bagaimana perekonomian kita mau bagus jadi saya sudah merancang beberapa program untuk penataan desa wisata jadi kami mau buat tempat agara bisa menarik orang mau masuk ke jononunu.” Terangnya

Rencana pengembangan desa wisata di Jononunu ternyata ia sudah mulai sejak 2 tahun kemarin yaitu membenahi terlebih dahulu Sumber Daya Manusianya (SDM) yang ada di desanya karena menurutnya untuk membuat desa wisata kita harus memberikan rasa aman kepada pihak pengunjung. “Makanya saya 2 tahun kemarin itu fokus ke SDM, artinya bagaimana SDM saya punya genersih muda disini bagus bagaimana mereka sudah tidak lagi berfikir yang negative tetapi sudah berfikir yang positif karenah kalau masih negative pola berfikir generasi muda otomatis tidak ada orang yang mau masuk ke desa jononunu, karenah kalau mau menuju ke desa wisata desanya harus aman dulu. Keliru kalau ada desa atau wilayah yang belum mengurus sumber daya Manusia kemudian dia langsung membuka tempat wisata pertanyaanya kalau di situ desa X sapa yang mau datang didesamu, karena orang merasa terancam, karena desa jononunu ini bagian dari desa X makanya saya coba dulu untuk memperbaiki sumberdaya manusianya dulu kita bina dulu generasi muda, jangan sampai kamu nakal, jangan sampai kamu minum-minum di tempat umum yang bisa membuat orang menilai buruk desa kita. Ini sebenarnya teori membangun desa wisata yaitu dengan cara memperbaiki terlebih dahulu sumber daya manusianya yang ada disitu, dan Alhamdulillah sampai dengan saat ini saya menilai saya sudah yakin bahwa kita sudah bisa tahun ini mengagas pelan-pelan capaian desa wisata.” Tutupnya. (Foldi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *