Parigi Moutong, CitaParigata.id- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) canangkan akan memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada 2 Mei 2023 mendatang
Hal tersebut di sampaikan oleh Sunarti selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parigi Moutong saat di temui oleh beberapa awak media pada saat selesai melakukan rapat konsolidasi di Kantornya pada Kamis (06/04/2023).
Rapat konsolidasi tersebut di pimpin langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parigi Moutong.
“Dinas Pendidikan melakukan rapat konsolidasi yang melibatkan beberapa pihak yang diluar lingkungan dinas pendidikan , peserta rapat konsolidasi tadi ini ada dari ketua PGRI parigi moutong, Taman Baca Masyarakat (TBM) parigi moutong, koordinator wilayah (Korwil), ada beberapa yang mewakili kepala sekolah SD dan SMP dan selebihnya kita dari internal dinas pendidikan dan Kebudayaan yaitu seluruh kepala bidang yang saya pimpin langsung,” jelasnya.
Kata Sunarti tujuan di adakan Rapat Konsolidasi tersebut yaitu untuk membahas terkait persiapan perayaan hari pendidikan nasional pada tanggal 2 Mei 2023 mendatang.
“Dari rapat tersebut menghasilkan kesepakatan bersama mengenai kegiatan-kegiatan nantinya yaitu ada kegiatan sebelum peringatan Hari puncak hari Pendidikan Nasianal yaitu satu hari sebelum tanggal 2 Mei kita akan melaksanakan kegiatan ada 2 yaitu di pagi hari ada pawai anak-anak TK Paud, sore harinya kita lomba gerak jalan yang diikuti oleh jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA. Kemudian besoknya kita fokus pada upacara peringatan Hari pendidikan nasional yang bertempat di halaman kantor Bupati Parigi Moutong, kemudian setelah selesai upacara Hardiknas itu peserta lomba drum bend jejang SMP sekabupaten Parigi Moutong yang akan di lepas oleh inspektur upacara mereka akan berkeliling kota parigi,” tandasnya.
Lanjut Sunarti mejelsakan bahwa kegiatan tidak hanya selesai pada perayaan upacara tetapi lanjut pada malam harinya yaitu di taman Hasan Bahaswan yang berada di Kelurahan Masigi Kecamatan Parigi.
“Disitu ada beberapa kegiatan kebudayaan termasuk juga dari teman-teman taman baca, mendongeng, kemudian ada juga lomba lagu solo untuk jenjang anak SD dan SMP untuk lagu-lagunya itu semua insyaallah dari ciptaannya Hasan Bahaswan,” terangnya.
Kemudian pada tanggal 3 ada pelaksanaan simposium guru yang dilaksanakan oleh bidang guru dan tenaga kependidikan dan pada tanggal 4 itu fokus pada kegiatan anak-anak yang putus sekolah penanggung jawabnya yaitu dari Taman Baca Masyarakat Parigi Moutong
Sunarti juga menambahkan bahwa ada salah satu yang menjadi PR besar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parimo saat ini iyalah mengenai anak-anak yang putus sekolah
“Saya kira PR besar dari pendidikan itu salah satunya adalah menginterfensi anak putus sekolah, karena yang kami lakukan kemarin itu hanya membuktikan apakah memang masyarakat kita masih sangat tinggi angka putus sekolahnya, makanya kita memverifikasi data itu apakah data itu masih cocok dengan kenyataan dilapangan ternyata selesai kita verifikasi alhamdulillah kita menemukan angka yang menurut kita sudah falid untuk kita intervensi itu ada sekitar 7080 sekian orang angka putus sekolah yang masih usia sekolah,” tambahnya.
